SURABAYA - Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) berduka. Salah satu ulamanya yang bergiat di bidang thoriqoh, KH Asrori Al Ishaqi, Selasa (18/8) dinihari meninggal dunia. Dia dikenal sebagai pemimpin Pondok Assalafi Al Fithrah, di Jalan Kedinding Surabaya ”Beliau kiai karismatik dan istikamah menjaga amalan warga NU di bidang tasawwuf dengan bergiat di thoriqoh,” kata Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Miftakhul Akhyar di Surabaya, kemarin.
Meninggalnya Kiai Asrori sungguh mengagetkan,mengingat usia kiai thoriqoh ini belumlah terlalu tua. Yang bersangkutan dipanggil Yang Maha Kuasa di usia 58 tahun. Kepergiaannya untuk menghadap Sang Khalik membuat ribuan jamaahnya merasakan duka mendalam dan meneteskan air mata. Saat dilangsungkan prosesi pemakaman di komplek pondoknya, umat Islam menyemut dan melantunkan kalimah thoyyibah.
Tak ketinggalan karangan duka cita dari banyak tokoh nasional, Jatim, dan Surabaya dikirimkan ke rumah duka. Di antaranya karangan bunga dari Presiden SBY, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bahrul Alam, Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Wakil Wali Kota Surabaya Arief Afandi, dan pejabat lainnya. Gubernur Soekarwo juga bertakziah ke rumah duka di kawasan Kedinding Surabaya.
Siapa KH Asrori Al Ishaqi? Yang bersangkutan dikenal sebagai kiai NU yang istikomah bergerak di bidang sosial kemasyarakatan terkait peran kiai melalui kanal thoriqoh. Kiai Asrori tak tergerus dalam gerakan kemasyarakatan di ranah politik praktis sebelum maupun pascareformasi.
Jamaah thoriqoh terus dibina dan digerakkan ke tataran umat dalam konteks memberikan bekal moral spiritual kepada umat Muhammad SAW. ”Fatwa dan pandangannya sangat dihormati serta dipatuhi umat. NU sangat kehilangan sepeninggal beliau. Dunia thoriqoh terus digeluti dan dijalankan dengan istikomah. Itu salah satu amalan penting NU dan menjadi pembeda NU dengan ormas Islam lainnya,” tambah Kiai Miftakhul.
Anak KH UtsmanKiai Asrori adalah anak KH Utsman. Aktivitas thoriqoh dijalaninya sepeninggal ayahnya yang juga dikenal sebagai mursyid thoriqoh. Thoriqoh yang dipimpin Kiai Asrori tak terkait dengan kekuatan politik mana pun.
Seperti ditulis dalam disertasi (S3) Machmud Sujuthi (mantan Kepala Kanwil Depag Jatim) yang diterbitkan tahun 2001, pada buku berjudul ”Politik Tharekat”, disebutkan bahwa thoriqoh yang berpusat di Kedinding Surabaya di bawah pimpinan KH Utsman tak berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun.
Dalam buku Machmud Sujuthi itu dikatakan bahwa setelah KH Mustain Romli menyatakan merapat dan mendukung Golkar pascapemilu 1971, terjadi pembelahan dunia thoriqoh di lingkungan NU. Ada jamaah thoriqoh Rejoso yang berpusat di Pondok Darul Ulum Rejoso Jombang, dengan tokoh utama KH Mustain Romli dan dekat dengan Golkar.
Di sisi lain, ada thoriqoh Cukir yang berpusat di Pondok Tebuireng Jombang di bawah pimpinan KH Adlan Ali yang lebih dekat kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Thoriqoh Kedinding—istilah di mana pondok KH Utsman dan KH Asrori berlokasi—berada di antara 2 titik thoriqoh yang berbau politik itu. Jamaah Kiai Asrori itu netral secara politik. Tak ada hubungan kultural dan struktural dengan partai mana pun.
”Amalan thoriqoh Kiai Asrori itu sanad-nya sampai Syech Abdul Qodir Jaelani,” jelas Kiai Miftakhul.
Meninggalnya Kiai Asrori merupakan kehilangan besar bagi jamaah thoriqoh di Indonesia dan mancanegara. Selain 1.800 santri yang menetap di Pondok Al Fithrah di Kedinding, hakikatnya Kiai Asrori memiliki jutaan umat dan jamaah setia di Indonesia dan banyak negara lain. Jamaah yang dipimpin Kiai Asrori tersebar hingga ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, Australia, dan banyak negara lain.
Pada acara pemakaman kemarin, banyak di antara jamaah hanyut dalam suasana duka. Mereka melantunkan doa, tahlil, surat yasin, dan bacaan thoyyibah di masjid areal ponpes. Maklum, Kiai Asrori dikenal sebagai pimpinan Thoriqoh Qodiriyyah Wannaqsabandiyah Al Utsmaniyah.
Direktur Pendidikan Pondok Al Fithrah, Wisnubroto menyatakan, Kiai Asrori meninggalkan seorang istri, Hj Sulistyowati, dan 5 anak, yakni Siera Annadia, Sefira Assalafi, Ainul Yaqien, Nurul Yaqien, dan Siela Assabarina.
Kiai Asrori meninggal sekitar pukul 02.00. Sebelumnya, sejak 29 Juli sampai 16 Agustus 2009, sempat menjalani perawatan medis di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya. Kiai Asrori mengidap kanker dan komplikasi penyakit lainnya.
Di usia berapa Kiai Asrori meninggal dunia? Berdasar pengakuan salah seorang kerabat yang biasa mengurus paspor, Kiai Asrori memiliki 3 paspor dengan tanggal lahir berbeda. Tapi, diperkirakan yang bersangkutan lahir pada 17 Agustus 1951.(G14-62)
beliau memiliki kharismatik yang luar biasa, ilmu sirrinya merambah kesetiap hati murid thoriqohnya, beliau sangat cinta kepada setiap muridnya,berikut adalah kumpulan kata-kata hidmah beliau yang dikumpulkan dari beberapa sumber.
SILSILAH THORIQOH QODIRIYYAH WA NAQSHABANDIYYAH SECARA BERSINAMBUNG:
41. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Ahmad Asrori Al Ishaqi Bertalqin dan berbai'at dari :
40. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Muhammad 'Utsman bin Nadiy Al Ishaqi Bertalqin dan berbai'at dari :
39. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abi Ishamuddiyn Muhammad Romliy At Tamimimiy Bertalqin dan berbai'at dari :
38. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Kholil Rejoso Bertalqin dan berbai'at dari :
37. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Hasbullaah MaduraBertalqin dan berbai'at dari :
36. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Ahmad Khothib As Sambasiy Bertalqin dan berbai'at dari :
35. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Syamsuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
34. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Murod Bertalqin dan berbai'at dari :
33. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abdul Fattaah Bertalqin dan berbai'at dari :
32. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Kamaluddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
31. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Utsman Bertalqin dan berbai'at dari :
30. Al Arif BillaaHh Hadrotusy-syaikh Abdur Rohiym Bertalqin dan berbai'at dari :
29. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abu Bakar Bertalqin dan berbai'at dari :
28. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Yahya Bertalqin dan berbai'at dari :
27. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Chisamuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
26. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Waliyuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
25. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Nuruddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
24. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Zainuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
23. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Syarofuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
22. Al Arif BillaaHh Hadrotusy-syaikh Syamsuddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
21. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Muhammad Al Hataki Bertalqin dan berbai'at dari :
20. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abdul 'Aziyz Bertalqin dan berbai'at dari :
19. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abdul Qodir Al Jiylani Bertalqin dan berbai'at dari :
18. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abu Sa'id Al Mubarrok Bertalqin dan berbai'at dari :
17. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abu Hasan Ali Al Hakariy Bertalqin dan berbai'at dari :
16. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abul Faraj Al Thurthusiy Bertalqin dan berbai'at dari :
15. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abdul Wahid Al Tamimi Bertalqin dan berbai'at dari :
14. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abu Bakar As Shibliy Bertalqin dan berbai'at dari :
13. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abdul Qosim Junaiyd Al Baqhdadiy Bertalqin dan berbai'at dari :
12. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Sari As Siqthi Bertalqin dan berbai'at dari :
11. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Al Ma'ruf Al Karkhi Bertalqin dan berbai'at dari :
10. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Abul Hasan Ali Ridlo Bertalqin dan berbai'at dari :
9. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Musa Kadziym Bertalqin dan berbai'at dari :
8. Al Arif BillaaHh Hadrotusy-syaikh Ja'far As Shodiyq Bertalqin dan berbai'at dari :
7. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Imam Muhammad Baqir Bertalqin dan berbai'at dari :
6. Al Arif Billaah Hadrotusy-syaikh Zainul Abiddiyn Bertalqin dan berbai'at dari :
5. Al Arif Billaah Sayyidina Husain RodliyallaaHhu 'anhu Bertalqin dan berbai'at dari :
4. Al Arif Billaah Sayyidina Ali Karromallaahu Wajhahu Bertalqin dan berbai'at dari :Sayyidil Mursaliyn wa Habiybi Robbil 'aalamiyn, Rosul utusan Allaah kepada sekalian kepada Makhluk, yakni Sayyidina Muhammad SAW
3. RosuulullaaHh Muhammad SAW Bertalqin dan berbai'at dari :
2. Sayyidina Jibril Alaihis-salam Bertalqin dan berbai'at dari :
1. Allah SWT
Dikutib sesuai aslinya dari Kitab:
Al Khulashotul wa fiy-yah, fil Aadabi wa Kaifiy-yatidz-dzikri indas-saadatil Qodiyiyyah Wan naqsyabandiyyah Al Utsmaniyyah
No comments:
Post a Comment